Memulai kepelatihan di PPS PANDAWA, di awal-awal memang terasa agak kaku. Pada hari pertama memulai latihan, dimana sebelumnya hanya melihat kegiatannya saja, dikarenakan waktu itu belum mempunyai baju berlatihnya, saya ikuti dengan agak grogi juga. Ini disebabkan pada saat acara pembukaan kepelatihan selalu dibacakan Sumpah/Janji PPS PANDAWA yang mana hanya asal tunjuk saja pelatihnya kepada siapa yang harus membaca. Memang meskipun tidak mungkin saya yang membaca Sumpah/Janji PPS PANDAWA tersebut yang dikarenakan saya anggota baru, saya juga belum diberikan AD/ART PPS PANDAWA yang salah satu halamannya memuat Sumpah/Janji PPS PANDAWA tersebut, sehingga saya juga belum tahu apa yang harus diucapkan. Yang paling membuat deg-degan adalah bila ada yang salah dalam membacanya, sudah pasti push-up 10 kali ganjarannya.
Setelah kegiatan acara pembukaan, kemudian dilakukan lari-lari mengelilingi lapangan kepelatihan, lumayan juga, 10 kali putaran, yang kemudian dilanjut dengan senam pemanasan. Dan memang nasib anggota baru, setelah kegiatan senam pemanasan dilakukan, yang lainnya mulai dengan melakukan Jurus Gabungan, saya hanya dipersilakan istirahat dulu, ya akhirnya hanya jadi penonton lagi hari itu.
Cukup menarik juga setiap kegiatan yang saya perhatikan pada saat itu, dimulai dengan Jurus Gabungan, yang kemudian dilanjut dengan Jurus Getret, yang akhirnya ditutup dengan Jurus Kawinan. Banyak juga yang akhirnya senasib dengan saya, dalam arti, mungkin mereka juga masih anggota baru, sehingga masih dapat satu atau dua jurus saja. Ini terlihat dari beberapa anggota yang setelah berjurus baru satu atau dua jurus, begitu dilanjut dengan jurus berikutnya dia langsung memberi hormat kepada asisten pelatih didepan yang selalu aktif dalam menghitung dan membenahi gerak dari anggota yang lain, dan duduk disamping saya menjadi penonton juga. Satu demi satu anggota "berguguran" juga dikarenakan belum mendapatkan jurus berikutnya, dan kegiatan kepelatihan usai hingga jurus Kawinan selesai dilaksanakan. Semua anggota yang tersisa memberi hormat pada asisten pelatih dan bubar istirahat.
Pada saat istirahat inilah saya dipanggil oleh asisten pelatih lainnya. Saya mulai dilatih dalam berjurus. Pertamakali saya berpikir akan mendapatkan jurus Getret yang pertama, tapi ternyata saya salah. Saya hanya diberikan 5 gerakan pertama Jurus Gabungan !, dan itupun dilakukan secara berulang-ulang 5 jurus tersebut sampai hafal. Saya juga diberi pengertian dari gerakan 5 Jurus Gabungan pertama tersebut, mengenai arti dari jurus tersebut, gerakan pertama, gerakan tangan kiri, gerakan tangan kanan, arah sasaran dan lain sebagainya. Setelah kemudian diulang lagi 5 gerakan pertama Jurus Gabungan tersebut, juga setelah dibenahi geraknya, saya disuruh istirahat kembali. Wah capek juga, meski hanya bergerak dalam 5 jurus, tapi pengulangannya mencapai 5 kali !, wah gerak 25 jurus ini jadinya.
Setelah kegiatan acara pembukaan, kemudian dilakukan lari-lari mengelilingi lapangan kepelatihan, lumayan juga, 10 kali putaran, yang kemudian dilanjut dengan senam pemanasan. Dan memang nasib anggota baru, setelah kegiatan senam pemanasan dilakukan, yang lainnya mulai dengan melakukan Jurus Gabungan, saya hanya dipersilakan istirahat dulu, ya akhirnya hanya jadi penonton lagi hari itu.
Cukup menarik juga setiap kegiatan yang saya perhatikan pada saat itu, dimulai dengan Jurus Gabungan, yang kemudian dilanjut dengan Jurus Getret, yang akhirnya ditutup dengan Jurus Kawinan. Banyak juga yang akhirnya senasib dengan saya, dalam arti, mungkin mereka juga masih anggota baru, sehingga masih dapat satu atau dua jurus saja. Ini terlihat dari beberapa anggota yang setelah berjurus baru satu atau dua jurus, begitu dilanjut dengan jurus berikutnya dia langsung memberi hormat kepada asisten pelatih didepan yang selalu aktif dalam menghitung dan membenahi gerak dari anggota yang lain, dan duduk disamping saya menjadi penonton juga. Satu demi satu anggota "berguguran" juga dikarenakan belum mendapatkan jurus berikutnya, dan kegiatan kepelatihan usai hingga jurus Kawinan selesai dilaksanakan. Semua anggota yang tersisa memberi hormat pada asisten pelatih dan bubar istirahat.
Pada saat istirahat inilah saya dipanggil oleh asisten pelatih lainnya. Saya mulai dilatih dalam berjurus. Pertamakali saya berpikir akan mendapatkan jurus Getret yang pertama, tapi ternyata saya salah. Saya hanya diberikan 5 gerakan pertama Jurus Gabungan !, dan itupun dilakukan secara berulang-ulang 5 jurus tersebut sampai hafal. Saya juga diberi pengertian dari gerakan 5 Jurus Gabungan pertama tersebut, mengenai arti dari jurus tersebut, gerakan pertama, gerakan tangan kiri, gerakan tangan kanan, arah sasaran dan lain sebagainya. Setelah kemudian diulang lagi 5 gerakan pertama Jurus Gabungan tersebut, juga setelah dibenahi geraknya, saya disuruh istirahat kembali. Wah capek juga, meski hanya bergerak dalam 5 jurus, tapi pengulangannya mencapai 5 kali !, wah gerak 25 jurus ini jadinya.
Setelah beristirahat selama 10 menit kepelatihan dilanjutkan oleh anggota yang jurusnya memang sudah banyak, dimulai dengan jurus Leuleusan, atau biasanya dinamakan jurus Lemasan, kemudian Jurus Sera, dan kemudian dilanjut istirahat kembali. Ketika saya mengamati jurus lemasan itu saya tertawa dalam hati, kok jurus pelan sekali geraknya, bagaimana bisa buat bela diri kalau geraknya begitu ?, bisa sudah dihabisi lawan duluan kalau geraknya pelan begitu, batin saya. Tetapi ketika melihat Jurus Sera, kelihatan sekali kekuatan jurusnya, itu yang saya lihat.
Setelah istirahat sekitar 10 menit, mulailah acara yang sejak tadi saya tunggu-tunggu, perintah "melingkar", praktek, acara yang sejak pertama saya lihat saya anggap "dagelan" itu dimulai. Mulailah semua anggota "melingkar", yaitu duduk sepanjang pinggiran lapangan kepelatihan. Dengan anggota saat itu sekitar 50-an orang sudah duduk mengelilingi lapangan, mungkin ini yang dimaksud melingkar, yaitu melingkari lapangan kepelatihan duduknya. Saya hanya berfikir bagaimana kalau jumlah anggotanya sedikit ya, lha kalau melingkar apa enggak hanya dipojok-pojok saja ada anggotanya ?.
Dan praktekpun dimulai, satu per satu anggota yang masih bersabuk putih mulai beraksi, dijatuhkan kekiri dan kekanan, didorong, dan bahkan ada yang terbanting. Wah saya enggak bisa membayangkan sakit atau pusingnya diperlakukan begitu oleh sang "dalang". Wah ternyata juga tidak satu per satu juga, bahkan ada langsung 3 anggota yang maju praktek, dan sudah bisa dipastikan bergelimpangan semua. Saat anggota sabuk biru yang mulai melakukan praktek, saya baru menyadari bahwa tidak semua anggota sabuk putih yang ikut praktek, termasuk anggota disebelah saya. Waktu saya tanyakan mengapa tidak ikut praktek, jawabnya cukup mengejutkan, belum dapat jurus ke 3 Getret. Waktu saya tanyakan penambahan jurusnya berapa lama, jawabnya hanya membuat saya mengendur semangat saya, bayangkan, 3 bulan sekali penambahannya. Lha kalau 1 jurus 3 bulan, kan 3 jurus sudah 9 bulan, ditambah lagi saya hanya mendapatkan penambahan 5 jurus dari Jurus Gabungan, lha terus kapan saya prakteknya ya ?. Konsentrasi saya melihat praktek sudah berganti dengan hitung-menghitung, yang akhirnya tak terasa kalau praktek sudah selesai.
Dimulailah sekarang acara penutupan kepelatihan. Setelah semua rapi berbaris, dengan dikomando oleh salah seorang anggota sabuk biru ujung kuning, ditutuplah acara kepelatihan hari itu dengan doa, dan setelah dibubarkan, bersalam-salamlah semua anggota yang terus dilanjut berganti baju dan pulang. Cukup berkesan juga acara kepelatihan pada hari itu, meskipun saya hanya mendapatkan 5 jurus yang itupun hanya Jurus Gabungan, perlu diulang-ulang dirumah agar cepat menguasai Jurus Gabungan kalau ingin cepat praktek pikir saya, dan tak terasa sudah sampai dirumah. Waktu saya masuk kamar itulah baru saya terkejut, hampir jam 1 malam !. Kegiatan yang dilakukan mulai jam 7 malam itu berakhir jam 00:30 WIB, tak terasa juga waktu berputar. Setelah mandi dulu sebelum beristirahat saya setel beker agar tidak ketinggalan Sholat Subuh, yang nantinya setelah Sholat Subuh ada kegiatan baru, berlatih jurus-jurus PPS PANDAWA yang sudah diajarkan.